Kondisi Ekonomi dan Peluang Usaha

Diposting oleh INDONESIA NATURAL WEALTH Sabtu, 21 Agustus 2010

Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Maluku sudah mencapai tataran positif, hal ini akan memperluas ekonomi masyarakat sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku. Pertumbuhan ekonomi nasional dalam tahun 2006 mencapai 5,14%. Laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi Maluku tahun 2003 sebesar 3,52% meningkat menjadi 5,13% pada tahun 2004 dan tahun 2005 turun menjadi 5,07%. Pertumbuhan ini didominasi oleh dana yang berasal dari pemerintah, karena pihak swasta baik domestik maupun asing belum melakukan investasi secara optimal.
Perkembangan PDRB Provinsi Maluku dari sisi pengeluaran (permintaan), konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi tahunan. Sementara itu perubahan stok masih menunjukkan kontraksi Ketergantungan Provinsi Maluku akan barang-barang impor pada periode laporan mulai berkurang, hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya kontribusi ekspor dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Meskipun pertumbuhan ekspor Provinsi Maluku sedikit lebih besar dibanding impor namun secara nominal Provinsi Maluku masih terjadi net impor atau jumlah impor lebih besar dari jumlah ekspor.
Dari sisi penawaran (produksi), kontributor utama pertumbuhan ekonomi tahunan adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, diikuti sektor pertanian serta sektor angkutan dan komunikasi. Sementara itu sektor industri pengolahan dan sektor konstruksi/bangunan mengalami kontraktif. Pola pertumbuhan ekonomi tersebut juga didukung oleh hasil survei Kegiatan Dunia Usaha sampai dengan triwulan laporan di mana terjadi peningkatan kegiatan ekonomi pada triwulan laporan yang ditunjukkan oleh besar saldo bersih positif (lebih banyak perusahaan yang usahanya meningkat dibanding yang menurun).
Tingkat pertumbuhan PDRB mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Tahun 2005 (atas dasar harga konstan tahun 2000) PDRB sebesar Rp. 3.259,174 milyar. Tahun 2004 (atas harga konstan tahun 2000) PDRB menjadi Rp. 3.101,9 milyar (naik 4,43%). PDRB berdasarkan harga berlaku pada tahun 2005 menjadi Rp. 4.569,395 milyar.
Dalam tahun 2005, pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku mencapai 5,07% (meningkat dari tahun 2004 sebesar 4,43%. Pada tahun 2006 pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku 4,02%, ini berarti terjadinya penurunan meskipun demikian masih didominasi sektor pertanian yang memberikan andil sebesar 35,76%, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 25,68%; jasa-jasa memberikan andil sebesar 17,10%; pengangkutan dan komunikasi memberikan andil 5,13%; industri pengolahan memberikan andil sebesar 4,50%; bangunan memberikan andil 1,22%; pertambangan dan penggalian memberikan andil sebesar 0,90%; serta listrik dan air minum memberikan andil sebesar 0,76%.
Investasi di Provinsi Maluku
Sejak tahun 2001 sampai dengan September 2007, nilai investasi  di Maluku  melalui Proyek Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang terealisasi sebesar Rp. 77.422.000.000 dari rencana Rp. 283.221.226.000 dan telah menyerap 106 orang tenaga kerja Indonesia.
Sedangkan investasi yang dilakukan melalui Proyek  Penanaman Modal Asing (PMA) dari tahun 2001-2007 di Provinsi Maluku terealisasi sebesar US $ 28.267,485 dari rencana sebesar US $ 386.504.000.  Jumlah investasi tersebut telah menyerap 8 orang tenaga kerja asing dan 106 tenaga kerja Indonesia.
Peluang Investasi Perikanan 

Provinsi Maluku memiliki wilayah laut seluas 658.294,69 Km2 dengan panjang garis pantainya 8.287 Km. Sedangkan luas wilayah kelola laut (12 mil) adalah sebesar 152.570 Km2, dengan kondisi dominan wilayahnya adalah perairan (92,4 %) sangat berpeluang untuk pengembangan usaha perikanan tangkap, pengembangan potensi budidaya laut dan pengembangan industri pengolahan ikan.

Potensi sumberdaya perikanan sebesar + 1.640.030 ton/tahun, sementara tangkapan yang diperbolehkan sesuai dengan SK Mentan No:995/KPTS/Ik.210/9/99, tanggal 27 September 1999 sebesar 1.301.800 ton/tahun.

Potensi sumberdaya perikanan dimaksud terdiri dari berbagai jenis antara lain :
ikan pelagis besar  : 261.490 ton/tahun
ikan pelagis kecil    : 980.120 ton/tahun
ikan demersal        : 295.500 ton/tahun
ikan karang            : 47.600 ton/tahun
udang                    : 44.000 ton/tahun
lobster                   : 800 ton/tahun
cumi                       : 10.520 ton/tahun

Dari potensi sumber daya Perikanan Tangkap tadi baru dimanfaatkan sebesar 657.453 ton/ tahun atau (40,09 %) dari potensi yang ada,  dengan kata lain perairan laut Maluku memiliki peluang untuk dikembangkan dimasa yang akan datang.
 Selain potensi komoditas perikanan, di wilayah Maluku terdapat 969 jenis kerang-kerangan yaitu 665 jenis siput dengan 13 jenis yang bernilai ekonomis dan 274 jenis kerang dengan 21 jenis yang bernilai ekonomis.

 1. Profil Proyek Ikan Tuna ............     

Posting Komentar